JAKARTA — Selain sebagai alat komunikasi, smartphone seringkali dipakai menyambungkan aneka gadget -termasuk laptop- ke dunia maya lewat fasilitas mobile hotspot atau “tethering” yang terintegrasi di perangkat tersebut. Keadaan ini seolah menggeser modem eksternal yang dulu populer digunakan untuk berselancar.
Meski begitu, PT Datascrip selaku distributor produk modem Huawei optimis konsumen Tanah Air masih berminat terhadap modem sebagai perantara koneksi internet. Dia menyebutkan penjualan modem di Indonesia relatif stabil dari tahun ke tahun.
“Pasar potensialnya sekitar 8 juta unit, yang tercatat pada tahun lalu. Huawei sendiri memiliki pangsa sekitar 90 persen, sisanya diisi merek lain seperti ZTE, Sierra Wireless, dan Belkin. Tapi mereka tak terlalu fokus di bisnis modem,” kata Boby Ivan, Marketing Manager PT Datascrip, saat ditemui Kompas Tekno usai acara peluncuran modem 4G LTE Huawei di Jakarta (18/2/2015).
Bobby meyakini produk dongle modem USB dan mobile Wi-Fi besutan Huawei memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan smartphone ketika dipakai untuk menyambungkan gadget lain ke internet.
Dia mengutip hasil riset internal Huawei tahun 2014, di mana pihaknya banyak menangkap keluhan soal penggunaan smartphone sebagai modem, termasuk perihal baterai yang boros dan koneksi data yang sering bermasalah.
“Koneksi seluler itu mesti menunggu voice, sehingga mengganggu transfer data, sementara di modem tidak terjadi. Demikian juga dengan pemakaian baterai yang lebih hemat pada modem,” jelas Bobby.
Dia mengakui bahwa pihaknya masih harus melakukan sosialisasi soal kelebihan modem dibanding smartphone karena masih banyak konsumen yang belum mengetahui soal itu. Namun, lanjutnya, Huawei untuk sekarang masih berfokus pada pembangunan brand awareness.
“Soalnya kami baru tiga tahun terakhir memasuki bisnis B2C atau penjualan langsung ke konsumen akhir. Sebelumnya lebih banyak B2B,” katanya.
Untuk lebih menarik minat konsumen, dia mengaku pihaknya sedang bekerjasama dengan sejumlah operator untuk menyiapkan paket bundling data khusus modem 4G LTE. Bobby mengatakan Huawei menggandeng Indosat dan Three dalam hal ini. “Tentu saja, kami juga membuka diri kepada operator lain untuk bermitra,” pungkasnya. (kompas.com)