Sst! Banyak Proyek APBN, APBD I dan II 2019 Belum Selesai Kerja

oleh -18 Dilihat

ENDE, mediantt.com – Hingga minggu terakhir Februari 2020, di Wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pekerjaan sejumlah proyek fisik seperti jalan dan jembatan yang dibiayai oleh dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) I dan APBD II, masih dalam proses pengerjaan.

“Seluruh proyek tersebut saat ini tengah dalam proses pekerjaan, bahkan masih ada yang fisiknya masih dibawah 20 persen. Di wilayah kami Satker Wilayah IV Ende, pada akhir tahun (per 31 Desember 2019) masih ada 9 proyek jalan dan jembatan yang belum selesai. Tapi diberikan waktu kepada kontraktor untuk selesaikan dengan masa denda 90 hari kalender terhitung sejak 1 Januari 2020,” jelas Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (Kasatker) Wilayah IV Flores, BPJN X Kupang, Herman Rohi, ST, saat ditemui wartawan di Ende, Selasa (26/2/2020).

Berdasarkan data yang diperoleh media ini menyebutkan, di wilayah Kabupaten Ende masih berlangsung pekerjaan fisik di sejumlah lokasi berbeda dengan sebaran lokasi proyek berada di ruas Jalan Negara yang ditangani oleh Satker Wilayah IV, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, ruas jalan provinsi yang ditangani Pemerintah Provinsi NTT dan ruas jalan kabupaten yang ditangani Pemerintah Daerah Kabupaten Ende.

Menurut dia, dari ke 9 proyek ini 3 paket diantaranya sudah selesai dan kini dalam proses penyerahan tahap satu atau Prifesiinal Head Over (PHO). “Tiga siap di PHO karena fisik sudah 100 persen, yakni jembatan Loworia, paket Jansen-Wolowaru sama rekonstruksi jalan Waerunu-Larantuka. Jadi masih tinggal 6 paket,” katanya.

Dijelaskan, dari 6 itu 3 paket lainnya dalam proses penyelesaian dengan fisik saat ini sudah diatas 98 persen dan masih dalam proses pekerjaan masing-masing, yakni rekonstruksi jalan Aegela-Ende, ruas jalan Waijarang-Balauring, Nangaroro-Maunori-Raja.

“Dari 6 paket itu, 3 dalam proses penyelesaian sementara 2 paket lainnya yakni Gako-Aegela dan Ende-Detusoko dipastikan selesai pada akhir Maret 2020,” ungkap Herman.

Selain proyek yang dibiayai dengan dana APBN, juga ada proyek yang dibiayai dana APBD II yang hingga kini belum selesai dikerjakan.

Sesuai data Dinas PU-PR Ende yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD pada beberapa pekan lalu, terungkap bahwa masih terdapat sedikitnya 9 paket proyek tahun 2019 yang belum selesai dikerjakan.

Kesembilan proyek tersebut adalah, proyek pembangunan jalan paralel Nangaba-Pemo-Maukaro oleh PT YD; proyek paralel pembangunan jalan Orakose Pu’u Kungu-Malawaru oleh PT SAK; proyek paralel jalan Maurole-Detukeli oleh PT YD; proyek jalan Rate Laki -Bunggenda, dikerjakan anak perusahaan PT. YD, Kecamatan Detusoko; jalan Diponegoro-Patimura dan jalan Melati dalam Kota Ende, oleh PT YD;

Juga ruas jalan di Kecamatan Ndori; ruas jalan Moni-Jopu; Bundaran Simpang Lima Ende; dan Taman Renungan Bung Karno.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman (PUPR) Ende Frans Lewang yang hendak dikonfirmasi wartawan terkait pekerjaan sejumlah proyek jalan yang belum selesai, tidak berada di kantor.

Hingga berita ini ditayangkan Kadis PUPR belum berhasil ditemui wartawan. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *