Tahun Politik Gagasan

oleh -23 Dilihat

JAKARTA – 1 Januari 2018 semestinya bukan sekadar tahun baru. Hari itu kiranya menjadi momentum baru bagi kita untuk memulai kembali, restart. Kita selayaknya memulai kembali segala hal yang terabaikan dan tertinggal di tahun sebelumnya.

Bila tahun sebelumnya sebagian kita gemar menebar hoax alias kabar palsu, hari ini menjadi kesempatan baru untuk mulai kembali menyemai kebenaran.

Jika tahun lalu sebagian kita doyan menyebar kebencian yang menyebabkan permusuhan, hari ini menjadi peluang baru untuk mulai kembali menumbuhkan cinta yang menghadirkan persaudaraan.

Andai tahun 2017 sebagian kita menggunakan politik agama di pilkada, tahun 2018 merupakan momentum untuk mulai kembali menawarkan politik gagasan di pilkada.

Kabar palsu, pesan kebencian, serta politik agama terbukti menciptakan polarisasi. Mereka yang menabur benih kabar palsu, kebencian dan politik agama telah membajak demokrasi lalu memukul mundur bandul demokrasi yang susah payablh kita ayunkan sejak reformasi itu.

Bukan tidak mungkin polarisasi itu, bila terus dibiarkan membesar, kelak meruntuhkan rumah besar bernama Indonesia. Rumah Indonesia hancur karena demokrasi yang menjadi fondasi politiknya digoyahkan politik identitas. Ketika rumah Indonesia runtuh, bukan tidak mungkin mereka kelak membangun rumah baru Indonesia di atas fondasi politik atau ideologi lain.

Menebar berita bohong, ujaran kebencian, dan politik identitas sebetulnya hanyalah strategi untuk meraih kekuasaan. Terlalu mahal kiranya bila seseorang atau sekelompok orang hendak mencapai kekuasaan lalu menjadikan bangunan persatuan dan persaudaraan Indonesia sebagai taruhannya.

Kita jelas tidak akan merelakan dan membiarkannya. Oleh karena itu, kita bersepakat tahun 2018, juga tahun 2019, ialah tahun politik gagasan tanpa politik identitas, ujaran kebencian, dan hoax.

Beradu politik gagasan membuat pertarungan politik berlangsung sehat, tanpa kegaduhan. Demokrasi yang sehat akan menjaga stabilitas ekonomi bahkan mendorong kemajuan ekonomi.

Tahun 2018 ialah saat kita menikmati berbagai kemajuan, seperti pembangunan infrastruktur. Tahun 2018 ialah saat kita mengapitalisasi berbagai kemajuan indikator ekonomi seperti kemudahan berusaha dan daya saing. Anggaran pilkada sendiri bisa menstimulasi ekonomi.

Kiranya sayang berjuta sayang bila stabilitas ekonomi dan harapan akan semakin majunya ekonomi direcoki politik identitas, ujaran kebencian, dan berita palsu.

Akan tetapi, bila kita menyepakati dan berkukuh menjadikan tahun ini sebagai tahun politik gagasan, kita layak optimistis tahun 2018 menjadi momentum baru untuk semakin memajukan demokrasi dan ekonomi kita. (miol/jk)