Masyarakat Timor Leste saat menyaksikan peresmian jembatan dan taman BJ Habibie pada Kamis 29 Agustus 2019 (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
DILI – Melalui referendum yang dimotori Australia dan Portugal, tepat tanggal 30 Agustus 1999 Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia. Kini 21 tahun sudah Timor Leste berdiri sendiri sebagai negara merdeka. Namun bukannya makmur, Timor Leste malah terpuruk menjadi negara termiskin di dunia.
Meski telah menjadi provinsi ke-27 di Indonesia kala itu, gejolak yang terjadi selama 25 tahun di kawasan tersebut membuat mereka ingin menjadi negara merdeka. Referendum pun dilaksanakan dengan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengakhiri konflik berdarah di Bumi Matahari Terbit itu.
Setelah menjadi negara merdeka dan terlepas dari Indonesia, Timor Leste baru mendapatkan pengakuan dunia tiga tahun kemudian.
Ironinya, saat ini banyak warga negara Timor Leste memilih untuk kembali bergabung dengan Indonesia bila diberi kesempatan kedua.
Hal itu cukup menggemparkan banyak pihak, lantaran getolnya warga Timor Leste pada akhir abad ke-20 lalu yang menginginkan kemerdekaan sendiri. Namun, ternyata fakta yang diungkap oleh bank dunia ini menjadi bukti kuat alasan banyak warga Timor Leste ingin kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
Melansir dari laporan United National Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Timor Leste diungkap sebagai sebabnya, lantaran lemah meski ada peningkatan sejak tahun 2009.
Tak hanya itu saja, perekonomian negara tersebut hanya bergantung pada pengeluaran pemerintah. Sedang dana masuknya hanya diperoleh dari dana perminyakan saja.
Dengan kata lain seperti apa yang diungkap dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya. (*/jdz)