Turis Jerman Berwisata ke Flotim dengan Kapal Pesiar

oleh -34 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Promosi yang terus dilakukan gencar dilakukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT dan stakeholdersnya terus menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Jumat (3/2), 200 wisatawan dari Jerman berwisata ke Flores Timur menggunakan Kapal Pesiar MS Europa2.

“Sebanyak 200 wisatawan asal Jerman mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Flores Timur, hari Jumat (3/2/2017), dengan kapal pesiar MS European2 dari Australia, selanjutnya ke Labuan Bajo dan Bali,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Sabtu (4/2/2017).

Ia menjelaskan, kedatangan ratusan wisatawan itu untuk mengunjungi destinasi wisata alam di sekitar Kota Larantuka, tempat-tempat wisata rohani, bahkan ada pula yang sempat bersepeda menikmati suasana kota kecil di ujung timur Pulau Flores itu.

”Kota Larantuka memang dikenal di berbagai negara sebagai kota wisata rohani dengan adanya prosesi Semana Santa pada hari raya Paska bagi umat Katolik,” ujarnya.

Kadis juga mengatakan, kunjungan wisatawan asing berjumlah ratusan itu menunjukkan bahwa gencarnya upaya promosi yang dilakukan pemerintah maupun berbagai pihak lain terus berdampak positif.

Kata dia, Flores Timur yang merupakan kabupaten kepulauan memiliki destinasi wisata unggulan selain wisata rohani yang tersohor, namun juga wisata alam pantai, budaya tradisional, hingga wisata bawah laut di perairan Tanjung Bunga hingga Meko di Pulau Adonara.

Menurutnya, keunggulan destinasi wisata itu telah menarik minat kunjungan wisatawan asing ke daerah itu, yang pada tahun 2016 mencapai 696 orang.

Namun, ia  mengakui, jumlah kunjungan wisatawan asing itu masih jauh di bawah kunjungan domestik pada periode yang sama mencapai 14.150 orang.

”Jumlah kunjungan wisatawan asing bisa terdongkrak lagi untuk lebih meningkat dari sebelumnya karena pariwisata Flores Timur tidak kalah besaing dengan unggulan lainnya di NTT,” katanya.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam kunjungan kapal pesiar MS EUROPA 2 tersebut, terang Jelamu, adalah kondisi pelabuhan yang tidak memadai sebagai tempat berlabuh. Kondisi itu, sebut dia, membuat kapal pesiar berkelas internasional itu harus melepaskan jangkar di perairan dan para wisatawan harus dijemput menggunakan kapal motor kecil (speedboat) menuju daratan.

”Ini memang masih menjadi kendala kita karena hingga saat ini Nusa Tenggara Timur belum memiliki pelabuhan kapal pesiar atau marina yang representatif,” katanya.

Ia menjelaskan, kebutuhan infrastrukur pelabuhan Marina menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah dalam upaya mengembangkan pariwisata di provinsi kepulauan itu.

”Kita perlu membangun Marina di pelabuhan-pelabuhan yang ada di NTT. Seperti tahun ini akan dibangun Marina di Labuan Bajo,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah setempat juga mengharapkan dukungan dari Kementerian Perhubungan untuk pembangunan Marina ataupun pengembangan pelabuhan yang ada agar bisa disinggahi kapal-kapal pesiar. (*/jdz)

Foto : Kapal Pesiar