Orias Petrus Moedak sedang bicara kepada wartawan.
JAKARTA – Holding BUMN tambang MIND ID mencatat laba bersih perusahaan naik dari Rp4,7 triliun per Juni 2021 menjadi Rp7,8 triliun per Agustus 2021.
Penambahan laba bersih ini membuat perusahaan optimis bisa mencicil utang jatuh tempo sekitar US$500 miliar atau setara Rp7,12 triliun (kurs Rp14.250 per dolar AS) pada November 2021.
Utang jatuh tempo itu berasal dari penarikan utang yang sempat dilakukan MIND ID dalam rangka memenuhi kebutuhan dana untuk mengakuisisi PT Freeport Indonesia beberapa tahun lalu.
“Per Agustus, laba bersih kami sudah sekitar Rp7,8 triliun. Untuk pembayaran utang US$500 juta di November nanti juga kami siap,” ujar Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak saat rapat bersama Komisi VII DPR, Senin (27/9/2021), dikutip dari laman cnnindonesia.com.
Pembayaran utang jatuh tempo atas akuisisi Freeport ini berasal dari pinjaman MIND ID yang mencapai US$4 miliar. Dari total utang itu, perusahaan telah membayar sekitar US$1 miliar dengan dana pinjaman dari pasar modal sekitar US$2,5 miliar.
“Jadi posisi utang kita saat ini kurang lebih US$5,5 miliar,” ucapnya.
Jika dirupiahkan maka total utang perusahaan Rp78,3 triliun atau turun dari posisi Juni yang mencapai Rp96 triliun. Sementara itu, kas Rp32 triliun dan aset Rp193 triliun pada periode yang sama.
“Jadi posisi utang dan kas itu menunjukkan posisi kami saat ini aman. Jadi posisi perusahaan baik, tidak ada masalah dari sisi keuangan,” tuturnya.
Di sisi lain, ia memastikan perusahaan masih punya sumber-sumber pembiayaan dari hasil kerja sama dengan perbankan yang belum dicairkan. “Ini seandainya ada kebutuhan-kebutuhan mendesak, kami bisa melakukan pembayaran,” pungkasnya. (cnni/st)