Vaksin Polio di Puskesmas Pasir Panjang Belum Capai Target, Baru di Angka 2.215

oleh -30 Dilihat

Suasana penerimaan Vaksin Polio tetes di Puskesmas Pasir Panjang Kota Kupang.

KUPANG, mediantt.com – S
ejak dicanangkan oleh Penjabat Walikota Kupang, Fahrensy Funay pada 23 Juliblalu, pelaksanaan imunisasi polio di Puskesmas Pasir Panjang, belum mencapai target. Sebab, hingga Jumat 23 Agustua 2024, capaian baru di angka 2.215, dari target 4.168 sasaran.

“Kita ditargetkan di angka 4.168 sasaran anak penerima polio. Tapi sampai dengan Jumat 23 Agustus kemarin, baru tercapai di angka 2.215 anak usia 0-7 tahun,” jelas Koordinator Program Imunisasi di Puskesmas Pasir Panjang, Vivi Ariani Sain, A.md.Kep, kepada wartawan di sela pemberian vaksin polio kepada anak-anak, Sabtu (24/8/2024).

Vivi, sapaan akrabnya, menjelaskan, capaian angka 2.215 itu hasil dari vaksin polio tahap satu atau dosis satu; dengan kategori umur 0-59 bulan sebanyak 1.332 orang, usia 5-5 tahun dan jurabg daro 7 tahun itu sebanyak 551 orang, dan diatas 7 tahun 11 bulan 29 hari sebanyak 332 anak.

“Dalam pelaksanaan vaksin hari ini masih ada yang terima dosis satu. Sementara capaian uUmntuk tahap dua atau dosis dua sampai dengan posisi kemarin (Jumat) berada di angka 1.584 anak.

“Dari dosis 1 dan 2, kita belum mencapai target. Dosis pertama baru 53 persen capaiannyq, sedangkan dosis 2 baru ada di 32 persen. Jadi kita belum mencapai target sebesar 4.168 sasaran,” tegasnya.

Dia menambahkan, untuk mengejar target yang ditetapkan itu, Puskesmas Paasr Panjang membuka pelayanan vaksin polio ini setiap hari. Karena itu, diharapkan orang tua bisa membawa anaknya untuk menerima vaksin polio tetes di poskoh yang telah ditetapkan, seperti di sekolah-sekokah dan gereja, juga di Puskesas Pasir sendiri,” tegas Vivi, mengingatkan.

Dia juga mengaku selalu menerapkan pola atau sistem jemput bola agar anak-anak bisa memperoleh vaksin. “Kita selalu sweeping dan menghubungi orang tua lewat kelurahan untuk menerima vaksin polio pada poskoh yang sudah ditentukan seperti di sekolah, gereja dan puskesmas,” katanya. (jdz)