KUPANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT tengah menyiapkan desain pemberdayaan ekonomi dan sosial untuk masyarakat sebagai dampak penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi NTT. Desain itu aka diumumkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL).
“Besok siang (hari ini, Kamis 16 April 2020), rencananya Bapak Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) akan umumkan kepada kita semua bagaimana desain pemberdayaan ekonomi dan sosial untuk masyarakat NTT. Kita menunggu pengumuman dari Bapak Gubernur,” tandas juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada pers di Kupang, Rabu (15/4/2020) malam.
Gubernur VBL juga, sebut Marius, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada perorangan dan asosiasi yang telah mendukung pemerintah di tengah pandemik Covid-19. “Kami juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada organisasi asosiasi yang mendukung pemerintah dalam menyiapkan berbagai macam logistik antara lain : sarung tangan, botol semprot, wipol bayclin, baby oil dan segala macamnya termasuk APD (Alat Pelindung Diri),” tandas Marius, yang didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol, Valeri Guru.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Ibu Misel, PT Bank Sinarmas tbk Kupang, PT. Telkom Cabang Kupang, PT. BCA Cabang Kupang, PT Semen Kupang, PT Garda Prima Jaya Jakarta, Alumni Kedokteran Trisakti angkatan 2002, PT Golden Truli Global Indo Jakarta, PT Anugerah Bakti Dewata, PT Taspen, PT Flobamor, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran angkatan 2011, Borneo Bakery, PT Cempaka Cabang Kupang, PT Sefha Putra Megatreding, Jasa Raharja, PT Afortunado Farma, PT Martia Jaya, BLK Provinsi NTT milik Dinas KopNakertrans NTT, PT Kimia Farma, IKA Ubaya, PT Rian Formalok, GKI Sinode Wilayah Jawa Timur, Asita NTT.
“Mudah-mudahan, kata dia, budi baik bapak ibu sekalian diberkati oleh Tuhan. Kami mendorong siapapun yang memiliki kelebihan untuk berbagi kepada yang berkekurangan; apakah sembako, apakah logistik kesehatan, apakah masker, apakah detergen, apakah desinfekta. Kita harapkan saling mendukung di dalam masalah-masalah sulit seperti saat ini. Kita menyadari ekonomi dunia sedang stagnan bahkan perkiraan bank dunia akhirnya pertumbuhan ekonomi dunia di bawah 0 negatif dan tentu akan berpengaruh kepada ekonomi nasional, ekonomi provinsi kita sampai ke desa-desa,” kata mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT itu.
Ditanya soal sampel Swab yang masih dikirim ke Jakarta dan Surabaya, Marius mengatakan, Pemprov NTT masih menunggu alat reagen yang dipesan Kementerian Kesehatan RI dari Korea Selatan. “Kita masih menunggu reagen dari Korea Selatan. Reagen itu merupakan cairan penentu untuk pemeriksaan di laboratorium dan itu kita harus import melalui Kementerian Kesehatan RI. Mudah-mudahan beberapa minggu ke depan reagen itu sudah tiba di Kupang sehingga kita sudah bisa mengoperasikan lab yang sudah kita siapkan di RSUD Prof. Dr. WZ Johanes,” jelasnya.
Data yang direkap dari kabupaten/kota se-NTT hingga Rabu 15 April 2020 malam, jumlah ODP dan PDP 1.376 orang. ODP 1.343 orang. Selesai pemantauan 538 orang. Dirawat 12 orang. Karantina mandiri 792 orang.
Kondisi saat ini 804. PDP 12 orang. Dipantau 5 orang; sembuh 11 orang dan meninggal 3 orang. Sampel yang dikirim 55; negatif 35, positif 1 dan 19 yang belum ada hasil. (valeri guru/jdz)