Victory-Joss Harga Mati bagi Warga Lewa

oleh -13 Dilihat

LEWA – Dukungan kepada Cagub-Cawagub NTT Nomor 4, Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi, makin menguat di Sumba Timur. Di Kecamatan Lewa dan Lewa Tidahu, paket yang punya tagline Victory-Joss ini mendapat dukungan penuh dari warga. Bagi warga Lewa, Victoey-Joss adalah harga mati. Artinya, warga tidak akan bergeser ke pilihan yang lain.

“Kami tidak akan pernah bergeser lagi dari pasangan Nomor 4, Victory-Joss. Kami sudah mendengar banyak tentang figur kedua kandidat dari berbagai sumber. Pak Viktor juga bukan orang baru bagi kami sebab dulu maju DPR RI juga mewakili wilayah Sumba,” kata Jhony Kapu, tokoh masyarakat Kecamatan Lewa, saat kampanye terbatas Victory-Joss di Kelurahan Lewa Paku, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Rabu (7/3/2018).

Jhony Kapu mengatakan, paket Victory-Joss adalah kandidat pertama yang datang untuk bertemu dengan masyarakat Lewa. Hal itu menjadi kebanggaan bagi orang Lewa, di mana calon gubernur secara lengkap datang dan bertemu masyarakat. Dia juga menitip harapan agar ketika pasangan ini memimpin NTT, tidak melupakan warga Lewa dalam berbagai kebijakan pembangunan.

“Kami menitipkan semua harapan kami kepada bapak berdua yang sudah sampai di rumah kami. Victory-Joss adalah paket pertama yang datang kesini dan bertemu kami sehingga kami sudah bertekad untuk memenangkan paket ini di Lewa. Bapak berdua jangan khawatir ini adalah kampung dari ketua Tim pemenangan Victory-Joss Sumba Timur yang juga Bupati sehingga tidak mungkin kami berpaling,” kata Jhony Kapu.

Tokoh masyarakat dari Lewa Tidalu, Lima Hammu, juga mengatakan, antusias masyarakat sangat besar terhadap paket Victory-Joss. “Kami sudah dari jam 10 menunggu bapak di sini dan tidak ada yang pulang. Sekarang sudah jam 5 sore kami tetap menanti untuk mendengar harapan dari pemimpin kami. Kalau kami tidak mendukung tentu kami sudah pulang,” kata Lima Hammu, yang akrab disapa Gus Dur ini.

Sementara itu, Viktor Laiskodat dalam orasinya menegaskan, ke depan jangan ada lagi anak-anak NTT yang dihina karena kualitas pendidikan dan rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu, dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang hebat, harus ada langkah bersama yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Tanpa kerjasama yang baik, maka mimpi meningkatkan SDM tetaplah mimpi semata.

“Saya tidak mau anak-anak kita dihina karena pengetahuannya yang tidak memadai. Jika ingin ada kebangkitan, maka harus ada langkah besar dan gerakan besar yang dilakukan secara bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Kalau sekolah kurang guru dan buku maka orang tua murid harus ribut dengan pemerintah. Tugas pemerintah ke depan adalah bagimana menyiapkan guru yang baik dan buku yang banyak bagi para siswa. Sementara tugas orang tua dan masyarakat memastikan anak-anak harus membaca minimal dua jam dalam sehari,” tegas Viktor.

Viktor juga menegaskan, dia bertarung di Pilgub NTT untuk menyiapkan masa depan bagi generasi NTT ke depan. Sebuah generasi yang mampu menghadapi masa depan harus dipersiapkan dengan baik melalui pendidikan dan keterampilan.

“Saya datang bertarung di Pilgub di NTT untuk mempersiapkan fondasi masa depan bagi anak-anak NTT melalui pendidikan dan keterampilan. Jika kita tidak mempersiapkan masa depan anak-anak kita maka mereka akan tergilas oleh laju zaman,” kata Viktor. (tim media/jdz)