Viktor Inginkan NTT Bangkit tapi Butuh Pemimpin Berenergi Besar

oleh -10 Dilihat

WAIJELU – Cagub NTT Nomor Urut 4, Viktor Laiskodat, punya tekad untuk membawa perubahan bagi NTT. Ia juga menginginkan NTT bangkit dari segala keterpurukan tapi butuh pemimpin yang punya energi besar. Karena itu, ia meminta masyarakat NTT untuk siap bekrja keras agar NTT bangkit menuju sejahtera.

“Jika Tuhan berkenan dan masyarakat memberi kepercayaan untuk memimpin NTT, maka semua masyarakat NTT harus menyiapkan diri untuk bekerja keras. Hanya dengan bekerja keraslah, NTT akan bangkit menuju kesejahteraan. Moto kami adalah Kita Bangkit, Kita Sejahtera. Ini bukan untuk gagah-gagahan tapi saya ingin daerah ini bangkit. Jika ingin daerah bangkit maka pemimpinnya harus punya energi besar. Tidak bisa pemimpinnya sontoloyo lalu bisa membawa kebangkitan,” tegas Viktor saat kampanye di hadapan masyarakat Wula Waijelu di Desa Paranda, Kecamatan Waijelu, Sumba Timur, Selasa (6/3/2018).

Ia menjelaskan, untuk membawa NTT menuju kesejahteraan, maka pemimpinnya harus memiliki mimpi yang besar, tenaganya besar dan cita-citanya luar biasa. Sebuah daerah bisa dibawa menuju kesejahetaraan harus memiliki beberapa syarat. Yang pertama memiliki sumber daya manusia yang handal sehingga mampu menggerakkan semua potensi yang ada di NTT. Dengan SDM yang cukup maka sebuah daerah akan mengalami kebangkitan menuju kesejahteraan.

Pemimpin, kata Viktor, harus mampu menggerakkan semua potensi. Syarat bagi seorang pemimpin dalam membangun sebuah daerah maka harus cerdas. Pemimpin harus mampu menyiapkan sumberdaya manusia sehingga generasi penerus memiliki masa depan yang baik. Tidak mungkin sebuah daerah mengalami kemajuan jika tidak ditunjang dengan sumberdaya manusia yang mumpuni.

“Untuk itu maka pemimpin harus bekerja bagaimana menyiapkan buku dan perpustakaan yang memadai bagi anak-anak. Biasakan anak-anak untuk baca 2 jam sehari. Jika itu tidak dilakukan maka spirit kebangkitan yang kita bicara selama ini hanya dibangun diatas pasir yang rapuh dan tidak kokoh. Guru harus disiapkan dengan baik supaya bisa mentranfer semua ilmu dan juga karakter yang harus dimiliki oleh seorang anak,” kata Viktor.

Viktor menegaskan, dirinya bersama Josef Nae Soi membutuhkan otoritas dari rakyat untuk memenuhi mimpi kebangkitan NTT menuju sejahtera. “Kami butuh otiritas bukan jabatan. Kami mau supaya masyarakat NTT tidak takut berhadapan dengan masyarakat dari daerah lain karena kita sejajar dari segi kesejahteraan dan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Pemimpin harus mampu menarik rakyat dari kegelapan menuju sejahtera, menarik rakyat dari kemiskinan menuju sejahtera,” tegas Viktor.

Seorang pemimpin juga, lanjut Viktor, adalah memiliki kekuatan spiritual yang kuat. Pemimpin yang spiritual tidak gampang tergoda. Sekalipun seratus kali jatuh tapi akan bangkit seribu kali dan tidak pernah kehilangan harapan. Pemimpin harus mampu memberi harapan kepada rakyatnya.
“Pemimpin harus cerdas. Kita memiliki garis pantai yang begitu panjang tapi Indonesia masih kekurangan 4 juta metrik ton garam dan diimpor dari Australia. Kalau kita mampu menutupi kekurangan garam nasional dengan membangun tambak garam secara besar-besaran maka kita punya harga di mata nasional. Bukan hanya sekedar peluang kerja tapi bagaimana kita hadir untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pemimpin juga harus sehat dan punya jaringan. Jalan yang dibangun harus lebar sehingga ke depan tidak lagi ada persoalan pembebasan lahan hanya untuk bangun jalan,” jelas Viktor.

Untuk itu, Viktor meminta dukungan masyarakat di Wula Waijelu supaya pada 27 Juni 2018, bersatu hati memilih pasangan nomor urut 4. Dengan otiritas yang diberikan maka apa yang dikeluhakan oleh masyarakat terkait sarana jalan maupun kekurangan air dan listrik akan bisa terpenuhi. (tim media/jdz)