Lewoleba, mediantt.com – Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun, SH, mengaku kaget mendapat laporan bahwa Lembaga Pendidikan Layanan Khusus Anugerah Kasih masih melakukan pungutan liar (pungli) kepada para siswa peserta ujian nasional. Spontan ia memerintahkan Dinas PPO Lembata untuk melakukan audit terhadap lembaga tersebut.
“Saya akan segera memangil Kadis PPO Lembata untuk menjelaskan masalah pungutan yang dilakukan Lembaga pendidikan Layanan Khusus Anugerah kasih. Itu pungutan untuk apa?” ujarnya kepada mediantt.com di ruamh dinasnya, Rabu (1/4/15).
Ia menegaskan, pemerintah sudah memberikan biaya kepada pihak penyelenggara sekolah untuk biaya ulangan,ujian semester maupun ujian sekolah dan ujian nasional, jadi untuk apa ada pungli seperti itu kepada para siswa.
“Saya sangat tidak setuju bila pihak sekolah melakukan pungutan yang menyusahkan orangtua. Kan sudah dibiaya pemerintah, untuk apa ada pungutan lagi? Saya akan minta dinas PPO untuk lakukan audit terhadap sekolah yang melakukan hal seperti ini. Kalau terbukti maka sekolah tersebut akan diberi sanksi tegas,” tandas mantan anggota DPRD NTT ini.
Sekteratis Dinas PPO Lembata, Apolonaris Mayan, juga mengakui kecewa dengan langkah yang diambil lembaga pendididkan layanan khusus Anugerah Kasih yang melakukan pungutan kepada para siswa peserta ujian nasional.
“Kami sebagai instansi teknis yang menangani pendidikan akan segera melakukan koordinasi untuk melakukan identifikasi masalah. Kalau terbukti, maka kita akan tindak tegas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PPO Lembata, Drs. Zakarias Paun, menuturkan, apa yang dilakukan oleh lembaga pendidikan layanan khusus Anugerah Kasih sudah menyalahi regulasi yang berlaku.
“Kami akan segera meminta staf turun uji petik lapangan. Bila ditemukan indikasi dan bukti terkait pungutan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara, maka akan kami ambil tindakan dengan sanksi yang tegas,” tetasnya. (steni)
Foto : Ilustrasi Pungli