KOTA KUPANG – Pasca penetapan status darurat bencana secara resmi, Selasa (6/4), Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, Rabu (7/4), bergerak cepat dan memimpin rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda dan Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemkot Kupang di Aula Rumah Jabatan Sekda Kota Kupang.
Rakor ini untuk mengatur langkah-langkah strategis memulihkan kondisi wilayah yang terkena dampak terjangan badai siklon tropis seroja.
Hadir antara lain Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, S.Sos, Sekda Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Ir. Elvianus Wairata, M.Si, Asisten Administrasi Umum Sekda, Yanuar Dally, SH, M.Si serta pejabat yang mewakili Dandim 1604 dan Kajari Kota Kupang.
Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada unsur TNI-Polri, PLN dan instansi lain yang yang telah membantu Pemkot Kupang dalam hal ini BPBD dalam proses pemulihan pasca cuaca ekstrim akibat badai siklon seroja yang menerjang sejumlah wilayah di NTT termasuk Kota Kupang sejak Jumat tanggal 2 hingga Senin 5 April lalu.
Wali Kota minta jajarannya agar terus bersinergi dengan TNI-Polri dan mitra Pemkot lainnya dalam upaya memulihkan fasilitas umum dan pemukiman warga yang rusak akibat diterjang badai. “Pemkot agar terus bersinergi dengan TNi-Polri dan mitra kerja kita lainnya untuk bantu pemulihan infrastruktur yang rusak,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota telah menginstruksikan agar seluruh ASN Pemkot ikut melaksanakan kegiatan kerja bhakti mulai Selasa (6/4) hingga Jumat (9/4). Tapi, menurut pengamatannya, belum semua ASN terlibat, meskipun ia memaklumi ada ASN yang turut terdampak akibat bencana alam, namun dia meminta kepedulian ASN yang kondisinya sudah normal agar terlibat dalam kerja bhakti di ruas-ruas jalan yang masih terdapat sisa-sisa pohon tumbang berserakan.
“Kita harus menunjukkan contoh teladan kepada warga untuk bangkit, saling peduli serta gotong royong sehingga kondisi bisa segera pulih kembali. Saya minta kepedulian dimulai dari kita dulu,” imbaunya.
Wali Kota yang akrab disapa Jeriko itu menegaskan agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) mengerahkan seluruh personel dan armadanya dalam pembersihan ruas-ruas jalan dan fasilitas umum dari sisa-sisa pohon tumbang akibat terjangan badai seroja.
Kepada Kepala Dinas LHK, Wali Kota tegaskan untuk mengatur personel khususnya penyapu jalan di seluruh titik, bahkan Walikota minta Kadis untuk menindak tegas personel yang mangkir tugas, kecuali pegawai yang terkena dampak bencana badai seroja sehingga tidak dapat melaksanakan tugas. Kepada Sekda, Wali Kota juga menginstruksikan agar menertibkan ASN yang tidak ikut kerja bhakti, kecuali jika benar-benar terdampak bencana.
Terkait rusaknya jaringan listrik akibat badai siklon, Wali Kota mengakui telah berkoordinasi dengan PLN, meminta agar jaringan listrik pada fasilitas umum, kantor-kantor pemerintah dan rumah-rumah warga dapat secepatnya dinormalkan kembali. Saat ini diketahui, PLN tengah berupaya memperbaiki jaringan listrik di seluruh wilayah terdampak, namun lebih diprioritaskan di tempat-tempat penampungan warga. “Hingga saat ini, jaringan listrik di beberapa wilayah telah berhasil diperbaiki, saya sudah minta PLN supaya semua dapat segera normal kembali,” harap Wali Kota.
Terkait data warga terdampak, Wali Kota meminta agar instansi teknis dalam hal ini BPBD dan Bagian Tata Pemerintahan berkoordinasi dengan para Camat Lurah untuk secepatnya menghimpun data warga terdampak by name by address. Data akan segera diserahkan kepada BNPB guna penyaluran bantuan yang tepat sasaran. Wali Kota menyebutkan kebutuhan anggaran untuk bantuan sosial diperkirakan mencapai Rp37 miliar untuk sekitar 1.580 kk, namun angka tersebut bisa bertambah tergantung data yang masih dihimpun oleh Camat dan Lurah di lapangan.
Gotong Royong
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, memberikan dukungan atas upaya pemulihan pasca bencana badai siklon seroja yang dilakukan Pemkot. Dia meminta agar Pemkot tak lupa memperhatikan para ASN yang turut menjadi korban bencana. “Namun harus benar-benar cermat, jangan sampai ada oknum ASN yang memanfaatkan situasi agar tidak berkantor,” katanya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat Kota Kupang memiliki semangat untuk bangkit dan tidak berlarut-larut dalam keterpurukan serta saling bergotong royong menolong sesama. Untuk itu, ia setuju dengan Wali Kota bahwa ASN harus menunjukkan teladan kepada masyarakat dalam hal bangkit dan bergotong royong membantu sesama.
Di tengah berlangsungnya rapat, Wali Kota menerima kunjungan Pelaksana Tugas Deputi Bidang Penanganan Darurat Bencana pada BNPB, Ir. Dody Ruswandi, MSCE yang tiba di Kota Kupang untuk memantau penanganan dampak bencana di NTT.
Ia didampingi Kasubdit Dukungan Pengerahan SDM pada BNPB, Andria Yuferizal. Menurut Dody, Kota Kupang dapat segera membentuk posko dengan SK Wali Kota sesuai amanat Permendagri 27 tahun 2007. Struktur organisasi posko, tambahnya, dapat menyesuaikan dengan struktur organisasi posko tanggap darurat yang telah dibentuk Pemprov.
Dody juga mengapresiasi Pemkot Kupang yang sudah menerbitkan SK Wali Kota terkait tanggap darurat bencana. Menurutnya, dalam membentuk posko siaga bencana, Kota Kupang perlu melibatkan Forkopimda dan BPKP. BPKP sendiri akan membantu memberikan pendampingan guna memastikan tidak ada masalah dalam pengelolaan administrasi dalam upaya penanggulangan bencana ini.
Tiga Skema Bantuan
Menurut Dody, biaya operasional posko akan didukung oleh BNPB bahkan saat ini telah diturunkan 6 unit helikopter untuk proses SAR dan evakuasi korban, 3 diantaranya ditempatkan di Kota Kupang (Posko Propinsi) dan 3 lagi di Maumere. Ia menjelaskan, terkait bantuan yang akan diberikan bagi pembenahan rumah warga yang rusak akibat bencana dibagi dalam 3 skema, yaitu rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.
Bantuan yang diberikan berbetuk dana stimulan, bagi yang rumahnya rusak berat diberikan stimulan mencapai Rp50 juta, rusak sedang 25 juta dan rusak ringan sebesar 10 juta. Namun menurutnya, bantuan yang diberikan juga tergantung kondisi riil yang ditemui di lapangan. “Besar stimulan juga tergantung kondisi kerusakan yang dinilai nantinya. Dinas PUPR yang bertugas untuk memverifikasi data apakah sesuai dengan kondisi di lapangan agar stimulan tepat sasaran,” jelas Dody.
Menanggapi penjelasan Dody, Wali Kota menegaskan agar jajarannya segera menyiapkan data riil sesuai format yang diberikan BNPB dan menyambut baik pendampingan oleh BPKP yang nantinya membantu Pemda dalam pengadministrasian proses tanggap darurat ini khususnya dalam penyaluran bantuan. Untuk itu, Wali Kota menginstruksikan Sekda dan jajaran Pemkot lainnya untuk segera membentuk posko tanggap darurat bencana badai siklon seroja tingkat Kota Kupang, yang bertempat di Aula Rumah Jabatan Sekda.
Usai rapat, ketika di wawancara tim Prokompim, Wali Kota mengaku kagum dan mengapresiasi semangat masyarakat Kota Kupang yang luar biasa cepat menyikapi bencana. “Saya terharu melihat spirit dan ketegaran warga Kota Kupang menghadapi bencana ini, yang langsung bangkit, hari pertama pasca badai, banyak warga yang bergotong-royong membantu proses evakuasi pohon-pohon tumbang, disana sini tampak warga yang giat membantu sesamanya, tetangganya memperbaiki seng-seng rumah yang hancur diterpa angin, aktivitas warga tampak cepat pulih seolah bencana ini tidak pernah terjadi. Kita bisa melihat semangat warga itu dan terus terang menginspirasi kita pemerintah untuk lebih giat untuk segera membenahi Kota Kupang,” ungkap Wali Kota.
Wali Kota juga mengimbau agar warga tetap tenang karena Pemkot saat ini tengah berupaya keras memulihkan kondisi ini. Ia berharap warga yang terkena dampak agar melaporkan diri ke RT, RW dan Lurah agar mempercepat proses pendataan.
Terkait laporan adanya oknum pengusaha yang menaikkan harga BBM dan materil bahan bangunan yang cukup meresahkan masyarakat, Wali Kota berjanji jajarannya akan segera menindaklanjuti dan menertibkan secepatnya.
Sekda kembali menegaskan apa yang telah diinstruksikan Wali Kota, terutama penyiapan data yang akurat dan pembentukan posko segera. “Kita segera menyiapkan data by name by address yang diperintah Bapak Wali Kota secepatnya, jangan ada warga yang terlewat, kita semua harus kawal. Para Camat pastikan pihak kelurahan mendata dengan benar. Bila perlu hari ini juga Bagian Tata Pemerintahan segera jemput bola, antar format ke Lurah-Lurah karena saat ini banyak Lurah yang mengalami kesulitan akses telekomunikasi,” tegas Fahrensy.
Sekda juga mengingatkan agar mendata fasilitas rumah ibadah, sekolah-sekolah, fasilitas kesehatan (puskesmas-puskesmas) serta sektor ekonomi yang mengalami kerusakan. Selain itu, Sekda juga meminta agar segera dibuatkan SK Satgas Tanggap Darurat Bencana Badaj Siklon Seroja. Kepada Asisten Administrasi Umum Sekda, Yanuar Dally, SH, M.Si, Sekda instruksikan untuk segera melakukan pembenahan di Kantor Wali Kota yang turut mengalami kerusakan akibat bencana badai seroja.
Sementara itu, terkait laporan adanya penggelembungan harga materil bangunan dan bahan bakar minyak oleh oknum penjual, Sekda tegaskan kepada Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perindag untuk segera tindaklanjuti dan laporkan hasilnya sesuai instruksi Wali Kota. (nt/st)