Larantuka, mediantt.com — Gempa yang mengguncang Kabupaten Flores Timur serta lima kali gempa susulan pada Jumat (28/11) kemarin, membuat masyarakat masih takut dan was-was.
Gempa paling besar hanya dirasakan di Larantuka, sementara di Pulau Adonara gempat tidak terlalu besar. “Gempa di Waiwerang tidak terlalu,” kata Hikma salah satu warga Waiwerang, Jumat (28/11/2014).
Sementara di Larantuka, warga panik dan lari keluar rumah membawa anak-anak dan orang tua. “Kami takut, gempa ini sama seperti tahun 1992 di Pulau Babi, Maumere. Kalau susulan terus, rumah bisa goyang dan rubuh,” kata Ina Ose, warga Larantuka.
Di RSUD Larantuka, karena gempa yang bersifat susulan maka pasien ringan lari keluar ruangan sementara perawat sebagian lari keluar untuk pengamanan diri dan sebagian kecil bertahan di dalam sambil waspada.
“Kami takut bangunan jangan sampai rubuh. Karena itu kami lari,” kata seorang pasien di RSUD.
Belum ada laporan soal korban harta benda maupun jiwa akibat gempa susulan di Larantuka, FLotim. Namun, warga hingga saat ini masih waspada. Dan, memilih malam hari tidur diluar rumah jika gempa masih terus berlanjut.
Seperti diberitakan, gempa bumi berkekuatan 4,7 skala richter terjadi di Larantuka, Kabupaten Flores TImur (Flotim), NTT, terjadi pada Jumat (28/11), sekitar pukul 11.00 Wita. Lokasi gempa terletak pada 5 kilometer Timur Laut Flotim.
Kasubag Humas Polres Flotim, Iptu Sarina Romakia dan Asisten I Pemkab Flotim, Abdul Razak Jakra, SH kepada wartawan, Jumat (28/11/2014) mengakui adanya gempa tersebut. “Data BMG menyebutkan, pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer dan pada koordinat 8,31 lintang selatan dan 123,5 bujur timur,” kata Romakia. (jk)