KEFAMENANU – Pemerintah Pusat terus menaruh perhatian untuk membangun daerah perbatasan di Provinsi NTT, khususnya di wilayah Kabupaten TTU yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Inilah yang membuat masyarakat di daerah perbatasan itu merasa semakin Indonesia.
“Perhatian pemerintah pusat saat ini begitu besar untuk membangun daerah perbatasan. perhatian ini membuat kita di daerah perbatasan semakin merasa kita Indonesia. Karena itu, atas nama seluruh masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat,” kata Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, kepada wartawan saat meninjau proyek pembangunan Wini Sport Park di Wini, beberapa waktu lalu.
Menurut Bupati Ray, saat ini Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, sedang membangun Wini Sport Park di atas lahan seluas 3,3 haktare di Wini, Desa Humusu C, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, yang berbatasan dengan wilayah Distrik Oecusse, Negara Timor Leste.
Raymundus menjelaskan, pembangunan Wini Sport Park yang di dalamnya dibangun berbagai fasilitas olahraga tersebut menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2017. Berbagai sarana yang dibangun di dalamnya, yakni stadion mini, jogging track, tribun, lapangan sepak bola, voli dan basket. Selain itu, MCK, air bersih, kantor sekretariat, kios, kantin, lopo, tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat serta fasilitas jalan lingkungan dan lampu jalan.
“Semua fasilitas yang dibangun ini akan mendukung berbagai hal, terutama di bidang olahraga, karena minat dan bakat masyarakat yang selama ini terpendam, khususnya anak muda di pantai utara TTU ini bisa menyalurkan bakat dan hobinya dengan memanfaatkan fasilitas yang sedang dibangun dan akan selesai dalam waktu dekat ini,” ungkapnya.
Fasilitas yang sedang dibangun tersebut, kata dia, akan menjadi embrio untuk menggali potensi dan bakat sejak dini bagi anak-anak, remaja maupun pemuda di TTU, khususnya di bidang sepak bola agar dipersiapkan untuk mengikuti berbagai event sepak bola yang ada.
Bupati dua periode ini juga menjelaskan, semua fasilitas yang dibangun ini akan mendukung berbagai kegiatan, terutama di bidang olahraga untuk anak-anak muda di TTU. “Saya sudah sampaikan kepada Camat Insan Utara supaya tahun depan memanfaatkan fasilitas ini untuk menjadi sebuah pertandingan antar-tingkat SLTP, SLTA, dan juga antar-masyarakat,” pintanya.
Manager Teknis PT. Hutama Karya (Persero) Pembangunan Infrastruktur Permukiman PIP Wini, Wayhu mengatakan, pembangunan Wini Sport Park dengan konsep Ruang Terbuka Hijau tersebut ditargetkan selesai Oktober 2017 ini. Konsep yang ditetapkan lebih kepada multifungsi, selain hanya sebagai stadion semata, karena bisa juga berfungsi sebagai ruang terbuka ramah anak.
“Saat ini, realisasi pekerjaan fisik untuk ruang terbuka hijau ini sudah mencapai sekitar 20 sampai 30 persen. Sesuai target, pekerjaan proyek ini sudah akan selesai pada bulan Oktober. Anggaran untuk pembangunan ini sekitar Rp 11 miliar hingga Rp 12 miliar,” ujar Wahyu.
Wini Jadi KEK
Bupati Raymundus Fernandes juga menjelaskan, sejauh ini pemerintah daerah Kabupaten TTU telah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Wini, Kecamatan Insana Utara, yang berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.
“Wini sendiri tengah ditargetkan untuk menjadi kawasan ekonomi khusus di antara sejumlah kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste,”katanya.
Menurut Ray, saat ini pihaknya sedang membangun fasilitas publik di Wini seperti telah dibangun jalan raya dua jalur sejauh belasan kilometer dan stadion mini (di dalamnya berisi sepak bola, voli dan atletik).
Selain itu, pelabuhan laut Wini akan dikembangkan bersama-sama dengan Kabupaten Belu. Ia mengaku telah membicarakan pengembangan pelabuhan Wini dengan Bupati Belu untuk mendorong agar daerah perbatasan itu menjadi kawasan ekonomi khusus, karena Kabupaten Belu, selain berbatasan dengan dengan TTU juga dengan Timor Leste.
Pelabuhan Wini akan dikembangkan menjadi pelabuhan laut besar yang akan digunakan oleh dua kabupaten itu, dalam rangka mewujudkan kawasan ekonomi khusus baru di daerah itu. Oleh karena itu, lanjut Ray, dalam beberapa tahun ke depan, pembangunan sejumlah gudang-gudang penampung barang akan segera dilakukan. Ray juga optimistis bahwa Wini dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi daerah yang ramai oleh pengunjung, baik untuk berwisata atau berbisnis di daerah itu.
Selain pelabuhan laut, Ray juga telah membicarakan soal rencana pembangunan bandar udara yang letaknya berada di perbatasan dua kabupaten itu. “Saya sudah membicarakan dengan Bupati Belu Willy Lay soal relokasi Bandara AA Bere Tallo di Haliwen, Kelurahan Manumutin, Kabupaten Belu,” kata dia.
Menurutnya, Bandara AA Bere Tallo di Kabupaten Belu tidak bisa dikembangkan untuk pesawat Boeing, karena saat landing maupun take off selalu mengambil wilayah Timor Leste. Oleh karena itu, daerah yang paling pas dijadikan bandara adalah di Kecamatan Biboki Anleu (TTU) dan Kakuluk Mesak (Belu) yang memiliki hamparan sejauh belasan kilometer. Daerah itu berada di perbatasan TTU dan Belu. (hms/jdz)