MAUMERE, mediantt.com – Di tengah situasi sulit akibat pandemi corona virus, banyak warga sudah mendapat bantuan dari pemerintah. Tapi ironis bagi warga terisolir di Desa Wairbeler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Meski hidup susah, mereka belum disentuh bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Sikka.
Pengakuan ini diungkapkan Hilarius Pare, salah seorang pemuda Desa Wairbeler, saat mendampingi Komunitas Peduli Nian Tana (Kompeni) Sikka menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang kurang mampu itu, Senin (1/6) siang.
Warga Dusun Habijanang, Desa Wairbleler itu menyampaikan terima kasih kepada rekanrekan KOMPENI yang datang berbagi kasih dalam bentuk bantuan sembako dari rumah ke rumah kepada masyarakat dusun Habijanang. Sebab, selama masa Covid19 ini, warga belum tersentuh langsung bantuan, baik dari Dinas Sosial maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa.
“Saya selaku pemuda Desa Wairbeler, Kecamatan Waigete, menyampaikan terima kasih kepada Kompeni Sikka yang dengan antusias dan rasa peduli terhadap warga Desa Wairbeler, yang berbagi kasih dalam bentuk bantuan sembako dari rumah ke rumah kepada masyarakat dusun Habijanang. Selama masa corona kami belum tersentuh langsung bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sikka,” tutur dia.
Hilarius melanjutkan, “Saya sebagai masyarakat Desa Wairbleler merasa kecewa terhadap Pemerintah Desa Wairbleler. Sebab selama ini bantuan BST dan juga BLT DD, tidak tepat sasaran. Memang dari pihak Pemerintah Desa tidak melakukan survei dari rumah ke rumah untuk membantu KK yang belum mampu, seperti para janda dan lain-lain,” kesal dia.
Karena itu, sebut dia, kehadiran KOMPENI hari ini dalam gerakan berbagi kasih, membuka hati Pemerintah Kabupaten Sikka dan seluru desa se-kabupaten Sikka, supaya ke depan, kalau ada bantuan harus diberikan kepada warga yang lebih membutuhkan. “Jangan karena punya kepentingan dan juga golongan, yang diperhatikan,” ujarnya. (meylan)
