Warga Wulandoni Berharap Pembangunan Pelabuhan Segera Dilanjutkan

oleh -19 Dilihat

Wulandoni, mediantt.com – Harapan besar masyarakat di wilayah Kecamatan Wulandoni dan sekitarnya untuk segera memiliki pelabuhan laut yang bisa mengantar-pulaukan hasil komoditinya, harus terus menunggu tanpa kepastian. Sebab, Pelabuhan Laut Wulandoni yang mulai dibangun Mei 2014, dihentikan sejak Desember 2014. Belum ada informasi pasti kapan dermaga ferry ini dilanjutkan. Karena itu, warga berharap, pembangunan dermaga  itu segera dilanjutkan.

Dikutip dari website resmi Pemda Lembata; www.lembata.go.id, hingga saat ini proses pembangunan pelabuhan laut Wulandoni di Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni itu, baru sampai pada tahap pertama. Tim Humas Setda Lembata yang memantau langsung di lapangan melaporkan, pengerjaan fisik bangunan belum rampung. Masih ada tiang-tiang dermaga yang terpancang tanpa penutup di bagian atas atau upper). Juga, fasilitas pelengkap lainnya seperti bangunan dan kantor pelabuhan.

Kepala Desa Wulandoni, Servas Sidu, seperti ditulis website itu, mengatakan, pembangunan pelabuhan itu sudah dimulai sejak bulan Mei 2014. Namun setelah Desember 2014, proses pembangunan terhenti dan hingga kini belum ada informasi soal kelanjutan pembangunannya.

Ia mengatakan, meski proyek ini adalah proyek pemerintah pusat melalui kementerian perhubungan, Kades Sidu atas nama rakyatnya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang tela mengupayakan dan memilih Wulandoni sebagai lokasi pembangunannya. “Pelabuhan ini ke depannya sudah pasti sangat membantu percepatan perkembangan ekonomi masyarakat sehingga kami berharap agar segera bisa dirampungkan pengerjaannya dan dioperasikan,” harap Sidu.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata, Basilius Boli, SH ketika dikonfimasi menjelaskan, proses pembangunan Pelabuhan Laut Wulandoni akan tetap dilanjutkan pada tahun 2015 ini. Kendalanya, sebut dia, karena pada tahapan awal pengerjaan pelabuhan belum dilakukan kajian lingkungan hidup, khusunya kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), sebagaimana amanat UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Tahapan ini belum dilakukan oleh pihak pemrakarsa dalam hal ini Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, sehingga pembangunan tahap kedua belum bisa dilanjutkan. Setelah Ditjen Perhubungan melengkapi dokumen kajian AMDAL, pengerjaan akan dilanjutkan,” tegas Basilius.

Sekadar tahu, pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut Wulandoni Tahun Anggaran 2014 hingga pada tahapan finishing, sesuai perhitungan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan menelan biaya sebesar Rp 50 miliar. Anggaran ini bersumber dari APBN 2014 melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Proses pengerjaan akan dilakukan selama dua tahap dengan beban anggaran setiap tahapan Rp 25 miliar. Pengerjaan tahap pertama yang sudah selesai, yaitu konstruksi kategori darat meliputi pagar, lapangan penumpukan terbuka, pemecah gelombang (breakwater), jalan masuk dermaga dengan penutup (trestle) serta pemancangan tiang dermaga. Sisa bangunan seperti tiang- tiang tanpa tutup bagian atas (uper) serta fasilitas kantor dan gudang, masuk dalam anggaran tahap kedua. (*/jdz)

Foto : Pelabuhan Laut Wulandoni yang belum rampung.