Yang Bisa Selamatkan Bank NTT Itu Pemegang Saham, James Adam: RUPS LB Bisa Jadi Solusi!

oleh -22 Dilihat
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75?

Dr. James Adam

KUPANG, mediantt.com – Berbagai analisis dan kontribusi pemikiran bagi kelangsungan Bank NTT, terus disuarakan. Ada yang pro dan ada yang kontra. Dr James Adam, pengamat ekonomi, punya usulan menarik dam rasional. Badi dia, yang bisa menyelamatkan Bank NTT saat ini hanyalah para pemegang saham dsn juga pemegang saham pengendali (PSP).

Kepada wartawan, di Kupang, Senin (6/5/2024), Dr James Adam, mengatakan, Bank NTT saat ini sedang terancam karena persoalan fundamental terkait pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM). Bank NTT diberi waktu hingga bulan Desember 2024 untuk memenuhi modal inti sebesar Rp3 triliun rupiah.

Menurut Dr. James Adam, salah satu konsekuensi yang harus ditanggung adalah kemungkinan perubahan status Bank NTT menjadi BPR sesuai regulasi yang berlaku.

Karena itu, saran dia, salah satu solusi untuk menyelamatkan Bank NTT adalah para pemegang saham, termasuk 22 kabupaten dan kota, serta Pemprov NTT selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP). “Yang bisa selamatkan Bank NTT hari ini adalah para pemegang saham,” usul James Adam.

Dia juga mengingatkan, persoalan itu tidak bisa diinterpretasikan bahwa top manajemen Bank NTT, dalam hal ini para direksi tidak mampu menjalankan fungsinya, sehingga MIM tidak terpenuhi. “Jika fakta hari ini Bank NTT masih belum optimal dalam pemenuhan MIM, maka mestinya para pemegang saham sebagai the owner harus ambil sikap agar bank ini diselamatkan,” tegasnya, mengingatkan.

Dia menyebutkan, sebaiknya para direksi diberi ruang untuk menguraikan mekanisme dan aspek beneficial dari keterlibatan Bank NTT dalam wadah KUB yang saat ini adalah solusi terbaik dalam kaitan dengan MIM. “Pemprov NTT sebagai PSP merupakan bagian terpenting dalam menentukan keputusan tersebut. Ini bukan berarti PSP yang diminta tanggung jawab personal kaitannya dengan pemenuhan MIM,” jelasnya.

James juga mengatakan, hingga kini PSP belum memberi respon terhadap permohonan persetujuan Bank NTT untuk KUB. Sebab, bisa saja PSP belum mendapat informasi secara komprehensif soal KUB. “Sebagai pengamat ekonomi, saya masih yakin bahwa kendala pemenuhan MIM masih bisa dicarikan solusinya oleh pemegang saham, sehingga diagendakan melaksanakan RUPS Luar Biasa tanggal 8 Mei,” terangnya.

Semua orang, kata James, bisa berpendapat, tetapi ketika masuk ke dalam ranah spesifik, tidak banyak orang bisa memberikan pendapat, karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan. “Kita harap agar melalui RUPS dan RUPS LB dapat dicarikan solusi agar para direksi bisa bekerja lebih optimal lagi mengejar ketertinggalan yang ada, sebab waktupun berjalan tanpa bisa ditahan atau ditunda,” katanya.

Karena itu, dari pengamatan adalah bagaimana berpikir untuk menyelamatkan Bank NTT dari aspek modal, agar syarat terpenuhi dan eksistensi Bank NTT ke depan tidak terganggu. “Harapan semua warga NTT bahwa pemegang saham punya kewenangan penuh menentukan arah bank kebanggaan kita ini,” tegasnya.

Dia menambahkan, tidak mungkin satu-satunya BPD di NTT ini akan berubah status jadi BPR karena keliru dalam menentukan keputusan. “Semoga Bank NTT tetap melayani lebih sungguh,” ujarnya. (llt/jdz)